Wesly Silalahi Bahu Salib pada Jumat Agung di Siantar: Pengorbanan Tuhan yang Abadi
menggapaiasa.com, SIANTAR - Wali Kota Pematangsiantar, Wesly Silalahi berperan membawa salib dalam Peringatan Paskah bersama GAMKI Kota Pematangsiantar, Jumat (18/4/2025) sore.
Wesly berpartisipasi dalam pertunjukan teater di sekitaran gerbang Balai Kota Pematangsiantar.
Pada masa tuanya, Wesly Silalahi menanggung beban dengan keyakinan mendalam. Dia sungguh-sungguh merenungi pengorbanan yang diberikan Tuhan Yesus Kristus untuk menebus kesalahan umat manusia.
Prosesi pemikiran teatrikal tentang kayu salib bermula di Lapangan Universitas HKBP Kota Pematangsiantar, kemudian melanjutkan perjalanannya menuju Jalan Sang Naualuh Damanik - Jalan Sutomo - Jalan Sudirman - Jalan Merdeka hingga mencapai Balai Kota Pematangsiantar. Penyempurnaan acara ditutup dengan sambutan di Lapangan Parkir Dinas Pariwisata (Tugu Becak).
Menurut Wesly Silalahi, pengorbanan Tuhan di Hari Paskah selalu abadi dan tak terhapuskan, berlangsung dari awal penciptaan dunia sampai akhir zaman.
"Jumat Agung kali ini tetap sama seperti sebelumnya. Acara tersebut masih berlangsung hingga saat ini tanpa adanya perubahan apapun di masa mendatang, mari kita contoh bersama-sama," ujar Wesly Silalahi.
Pada saat bersamaan, Ketua GAMKI Pematangsiantar, Hendra Simanjurtak mengungkapkan penghargaannya terhadap Wali Kota Pematangsiantar, Wesly Silalahi, yang begitu peduli dengan acara tersebut.
Wesly bahkan sudah siap untuk ikut serta dalam perjalanan salib sejak melakukan ziarah di luar kota, yaitu Bengkaris.
Menurut Hendra, kota Pematangsiantar berperan sebagai pusat bagi beberapa denominasi gereja termasuk Kantor Pusat GKPS, GKPI, HKI, HKIP, GPI, GPID serta memiliki Kampus STT HKBP Nommensen.
Belum termasuk organisasi kemahasiswaan, pemuda, dan umat beragama.
"Ketua banyak berada di Kota Pematangsiantar jadi ada banyak perubahan yang terjadi di sana," ujar Hendra.
"Dalam perjalanan salib tadi, kita menyaksikan bahwa Tuhan telah berkorban demi umat-Nya. Hal ini pula yang menjadi doa bagi Bapak supaya dapat memimpin seluruh masyarakat Pematang Siantar, dan tidak hanya segelintir orang saja," ungkap Hendra sambil menekankan pesannya tersebut. Sapangambei Monoktok Hitei Ibagas Habonaron di Bona (Semangat gotong royong dalam bekerja berdasarkan Kejujuran sebagai Dasarnya) .
(alj/www.menggapaiasa.com).
Posting Komentar untuk "Wesly Silalahi Bahu Salib pada Jumat Agung di Siantar: Pengorbanan Tuhan yang Abadi"
Posting Komentar