Video Viral 'Belalang Teratai' Ini Dibuat Menggunakan Teknologi AI

Video yang dibuat dengan teknologi kecerdasan buatan Video tentang (AI) yang sepertinya menggambarkan sebuah serangga jarang baru-baru ini menjadi perbincangan di platform media sosial global. Tetapi kenyataannya, klip tersebut memiliki ciri-ciri buatan menggunakan kecerdasan buatan, seperti jemari keenam yang terlihat di sana. Tambahan pula, video tersebut awalnya disebarluaskan melalui akun yang umumnya memposting materi hasil dari teknologi AI.

"Belalang Teratai: Kebijakan Ajaib di Perbukitan!" Tuliskan caption untuk unggahan tersebut. Instagram yang diposting pada 11 Maret 2025.

Unggahan video tersebut memperlihatkan sebuah serangga berbentuk seperti belalang dengan bunga teratai di atas punggungnya sedangkan serangga itu tertumpu pada tangan seorang manusia.

Satu cerita turun temurun mengantarkan saya pada petualangan pendakian yang memacu adrenalin—sekadar untuk bertemu dengan mahluk istimewa itu. Ketika fajar menyingsing, disitulah dia berada... belalang mirip kelopak bungan, seolah-olah dongeng hidup.

Video viral tersebut juga tersebar dalam beragam bahasa di antaranya Inggris , Thailand dan Korea .

Sebuah pencarian gambar terbalik Di Google ditemukan bahwa videonya adalah diunggah oleh sebuah akun Instagram Berjudul "oleg.pars" (tautan arsip ditampilkan) sini dan sini ).

Akun tersebut memposting berbagai macam foto dan video hasil karya kecerdasan buatan dengan tema serangga fiksi, sebut saja laba-laba Kristal, lebah salju, serta belatuk bunga aster.

Pemilik akun, Oleg Parshentsev , mengidentifikasi dirinya sebagai "seniman media" di websitenya ( tautan arsip ).

Tangan yang tampak di dalam video itu terlihat memiliki enam jari -- menurut para ahli , menemukan kesalahan seperti ini adalah salah satu cara untuk mengenali gambar dan video hasil buatan AI.

Pada deskripsi unggahan tersebut, disebutkan sejumlah program kecerdasan buatan seperti Flux, Kling, dan ElevenLabs -- selain itu terdapat pula tag #ai dan #digitalart.

AFP sebelumnya sudah membantahkan informasi salah yang disebarkan dengan memakai output dari kecerdasan buatan. sini .