Temukan Tradisi Unik: Perayaan Jumat Agung di Australia yang Memilih Seafood daripada Daging Merah

menggapaiasa.com Um_at Khr_stian dari seluruh dunia menandai Jumat Agung hari ini (18/4) dengan kesakralan dan kegembiraan. Mereka melakukan perayaan tersebut sebagai bagian dari persiapan untuk Paskah, yang bertujuan untuk menghormati pembaruan kematian Tuhan Yesus Kristus.

Di seluruh penjuru dunia, perayaannya mirip-mirip. Sebut saja prosesi pawai Yesus yang sedang bermuatan salib. Akan tetapi, penduduk setempat di beberapa wilayah Australia memiliki tradisi tersendiri untuk menyambut hari Jumat Agung tersebut.

Menurut laporan dari jaringan berita ABC, penduduk di Australia merayakan Hari Jumaat Suci alias Good Friday dengan mengkonsumsi hidangan seafood. Di samping itu, mereka juga melakukan pencarian untuk mencari cokelat bertabur telur Paskah. Sesuai yang kita ketahui, perayaan Paskah dilangsungkan pada hari Minggu sesudah Jumat Agung.

Di Sydney, orang-orangan cenderung lebih suka mengonsumsi hidangan laut daripada daging merah saat menyambut Jumat Agung. Penduduk setempat biasanya menuju ke pasar ikan lokal guna melakukan pembelian. Kawasan tersebut memiliki pasar ikan populer bernama Pyrmont.

Diperkirakan sekitar 50 ribu orang akan datang untuk melihat dan membeli ikan selama perayaan Jumat Agung dan Easter kali ini. Dengan demikian, mereka diproyeksikan dapat menelan hampir separuh juta ton ikhan laut bervariasi tersebut.

Kepala Operasional Pasar Ikan Sydney, Gus Dannoun, menyebut bahwa pasar yang dipimpinnya dapat memenuhi kebutuhan berbagai kalangan dengan segudang pilihan harga.

Melalui penawaran harga yang beragam, kami bertujuan agar dapat menyesuaikan diri dengan situasi masyarakat secara umum, terutama untuk mereka yang sedang menghadapi kesulitan akibat beban biaya kehidupan.

"Kami menyediakan berbagai jenis ikan seperti kakap, rajungan, dan flathead. Stok kami untuk flathead sangat mencukupi," ujarnya. Selanjutnya, tersedia juga ikan laut school whiting dengan harga yang sekitar satu pertiga lebih rendah dibandingkan dengan tipe ikan whiting lainnya.

Dannoun juga menyatakan bahwa tahun ini merupakan masa perdagangan Paskah terakhir di Pasar Ikan Pyrmont. Nantinya mereka akan dipindahkan ke lokasi baru di seberang perairan menuju Glebe, yang letaknya tidak jauh dari Teluk Blackwattle.

Pada saat yang sama, bagi jemaat Katolik, Jumat Agung serta Paskah tahun 2025 sangat istimewa karena disebut sebagai Tahun Yubelium.

Perayaan Jubileum merayakan Hari Jumat Suci dan Easter yang dirayakan setiap 25 tahun sekali. Ini berarti bahwa pesta terakhir dari Hari Jumat Suci dan Paskah dalam Perayaan Jubileum telah dilangsungkan pada tahun 2000 silam.

Untuk para penyandang Katolik, masa Yubilai merupakan periode khusus yang dipakai untuk merenungkan diri sendiri. Terdapat pemberian ampun atas segala pelanggaran, pelepasan dari sanksi akibat perbuatan berdosa, serta kesempatan kepada jemaah guna menguatkan lagi kepercayaannya dengan melakukan ibadah ziarah dan bertaubat.

Pastor Dimitri Katsis dari Austria menyebutkan bahwa sejumlah wanita dalam jemaatnya telah memakai waktu mereka di pagi hari untuk mendekorasikan Epitaphios dengan aneka bunga guna persiapan perayaan pencairan lilin yang akan berlangsung pada Jumat malam.

"Tiap individu bakal mendapat satu batang lilin, sementara kita yang bertugas bawa kuburan serta salib, nantinya kita bakal melakukan perputaran di area itu," ucapnya pada hari Jumat (18/4). Acara ini merupakan bagian dari kebiasaan lama dan pihak mereka berniat untuk menjaga warisan budaya tersebut tetap lestari.

Posting Komentar untuk "Temukan Tradisi Unik: Perayaan Jumat Agung di Australia yang Memilih Seafood daripada Daging Merah"