Pembangunan Pabrik BYD Terkendala, BKPM Bentuk Tim Khusus Atasi Gangguan Ormas

Kementerian Investasi dan Industri Pengolahan/BKPM berencana segera mengadakan dialog dengan BYD, perusahaan otomotif yang berasal dari China. Tujuan langkah tersebut adalah meresolve hambatan yang disebabkan oleh organisasi kemasyarakatan (ormas) terkait proyek konstruksi pabrik mereka di wilayah Subang, Jawa Barat.

"Kemarin saya berencana untuk mencoba menghubungi teman-teman dari BYD tentang keadaannya," ungkap Nurul Ichwan, Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal BKPM, ketika ditemui di Jakarta, Rabu (24/4).

Setelah melakukan komunikasi, BKPM berniat bekerja sama dengan Satuan Tugas (Satgas) Anti Premanisme guna menyelesaikan masalah-masalah yang mencemaskan itu dengan lebih baik. Nurul menyatakan bahwa tindakan perampokan dan pemerasan serta pengenaan biaya tidak resmi sungguh-sunguh mengacaukan suasana bisnis dan investasi.

"Bisa saja di pick-up Menurutnya, siapa pun yang mengatakan bahwa Indonesia tidak aman atau penuh dengan perilaku premanistik.

Dia menyebutkan pula bahwa menghadapi kondisi ekonomi dunia yang ada, Indonesia perlu memperkuat kompetitivitasnya untuk mendapatkan modal dari luar negeri. "Saat ini mencari investasi asing bukanlah hal sederhana, karena setiap negara semakin melindungi dirinya," ungkap Nurul.

Sekarang sebelumnya, Wakil Ketua MPR Eddy Soeparno menyatakan bahwa ada gangguan dalam proses membangun pabrik BYD yang disebabkan oleh organisasi masyarakat dengan tindakan seperti perilaku mafia. Ia mendapatkan informasi tersebut ketika hadir pada sebuah acara undangan dari pemerintah Cina di kota Shenzhen.

"Sementara ada masalah berkaitan dengan aktivitas preman dari organisasi masyarakat yang mengacaukan proses pembangunan fasilitas produksi BYD. Pemerintah harus tegas dalam penyelesaian masalah tersebut. Harapannya, para investor yang berencana datang ke Indonesia akan merasa aman dan terlindungi," ujar Eddy lewat postingan videonya di Instagram pada hari Rabu (24/4) seperti dilansir.

Investasi BYD di area Kota Mandiri Subang Smartpolitan diproyeksikan akan memicu kemajuan signifikan dalam perekonomian nasional. Diketahui perusahaan mobil asal Tiongkok ini berencana menanamkan modal sebesar 11,7 triliun Rupiah.

Posting Komentar untuk "Pembangunan Pabrik BYD Terkendala, BKPM Bentuk Tim Khusus Atasi Gangguan Ormas"