Pacar Mendatang, Megawati Siap Melaju ke Takhta Legenda: Api Merah Menggelayut

menggapaiasa.com – Cerita Megawati Hangestri di final liga voli V-Korea Selatan musim ini bukan sekadar tentang skor, data statistik, atau pukulan yang dia lempar. Ini lebih dalam daripada itu; sebuah perjalanan mengenai kasih sayang, pengharapan, serta kebulatan tekad untuk menciptakan catatan baru.

Pemain asal Jember tersebut akan bermain dalam pertandingan penting untuk memperebutkan gelar kejuaraan seri V-League 2024-2025 dengan tim Red Sparks menghadapi Heungkuk pada hari Selasa malam (8/4), di Incheon. Dia tak datang sendirian.

Berada di area tribun penonton dari pertandingan ketiga sampai kelima, adalah Dio Novandra—pacar Megawati serta atlet finswimming nasional Indonesia.

Bantuan penerbangan jauh-jauh dari Dio di luar negeri memberikan dorongan emosi khusus kepada Megawati, memungkinkan dia berdiri dengan percaya diri walaupun lutut kanannya tengah mengalami masalah.

Jika orang yang kami cintai memberikan dukungan langsung dari tribun, terasa berbeda," ujar Megawati setelah pertandingan keempat. "Hal itu menyemangati saya. Saya bisa meloncat lebih tinggi.

Walaupun agak sungkan ketika ditanyai tentang pacarnya, Megawati tidak menyangkal bahwa "emosi yang muncul saat seseorang yang kita cintai datang dan memberikan semangat" menjadikan inspirasi baru untuknya.

Bahkan teman satu timnya, Yeom Hye-seon, pernah bercanda, "Hai, konsentrasi! Ini bukan waktu untuk berpacaran!"

Nyaris Lampaui Legenda

Pada keempat pertandingan final yang telah berlangsung, Megawati berhasil mengumpulkan 114 poin, jauh melebihi skor Kim Yeon-koung yang hanya mendapatkan 99 poin.

Apabila dia berhasil mengumpulkan 44 angka atau lebih pada pertandingan kelima, maka dia akan menembus rekor Madeleine Montaño, mantan bintang Red Sparks (dulu dikenal sebagai KGC) yang pernah menyumbangkan total 157 angka selama lima laga final musim 2011-2012—yakni tahun terakhir tim tersebut meraih gelar juara.

Montaño merupakan ikon ketangguhan Red Sparks pada masa lampau. Saat ini, Megawati siap untuk mengambil alih warisan terkenal tersebut.

Sama seperti Montaño, Megawati memiliki tinggi badan sekitar 185 cm. Mirip dengan Montaño, dia bertugas sebagai pemain opposite. Selayaknya Montaño pula, dia tak pernah merasa terintimidasi ketika harus menembus blok tinggi dari tim lawan.

Megawati telah diberhentikan sebanyak 20 kali oleh lawannya dalam empat pertandingan final—jumlah tersebut cukup untuk meruntuhkan semangat para atlet. Namun, dia tidak pernah goyah. Setiap servis dan tembakan yang dilancarkannya selalu ditujukan dengan kuat ke zona bertahan Heungkuk.

Megawati merupakan atlet istimewa," pujian dari pelatih Go Hee-jin. "Meskipun keadaan lututnya saat ini, apa yang dilakukannya sangat mengejutkan. Ia pasti akan dikenang dalam catatan sejarah V-League.

Diciptakan Berdasarkan Keyakinan dan Perasaan Bersyukur

Bukan hanya karena cintanya, kekuatan Megawati juga berasal dari tali persaudaraan di antara timnya. Pada sesi wawancara setelah pertandingan keempat, dia bersikap rendah hati.

"Saya mampu bercahaya karena dukungan dari semua teman satu timku. Penyerang Yeom Hye-seon selalu memberikan bola krusial padaku, walaupun aku sadar bahwa dia pun merasa letih," katanya.

Saya pun merasa sangat bersyukur terhadap Coach Go, orang yang sudah memilihku. Tanpanya, aku takkan bisa berada di posisi ini.

Megawati pun tak jadi sombong meskipun dipuji-pujikan oleh media-media di Indonesia. Di dalam wawancaranya, dia masih mempertahankan konsentrasi serta ketenangan emosionalnya.

" Pelatih selalu menekankan untuk tidak tersulut emosi. Saya hanya berusaha mengendalikan perasaan saya," ungkapnya.

Terlepas dari apa pun hasilnya nanti malam, ada satu fakta yang tidak dapat disangkal: nama Megawati Hangestri sudah bergemurhingga ke Korea. Dia berhasil memimpin Red Sparks, klub yang selama 13 tahun belum mencicipi final, untuk kembali meraih posisi teratas dalam kompetisi ini.

Dengan dukungan dari pasangan hidupnya, pengorbanan untuk menghadapi penderitaan, serta tekad yang tidak mudah goyah, Megawati telah melebihi status sebagai seorang "tokoh kelas Asia" saja. Ia adalah bakal legenda. Dan pada malam ini, pertunjukan utama berada di Incheon.

Posting Komentar untuk "Pacar Mendatang, Megawati Siap Melaju ke Takhta Legenda: Api Merah Menggelayut"