Menyusui Dapat Mengurangi Risiko Gagap di Masa Depan Anak Anda
Keuntungan dari memberikan ASI secara umum tidak perlu dipertanyakan lagi, terlebih untuk kesejahteraan dan pertumbuhan si buah hati. Penelitian baru-baru ini menunjukkan bahwa menyusui dapat mengurangi risiko masalah berbicara seperti gugup atau kegagapan di kemudian hari pada sang anak.
Dalam suatu studi yang baru diumumkan, memberikan ASI ternyata bisa membantu meminimalkan ketidakmampuan bicara anak, Bunda. Studi terkini telah digali dan hasilnya mencatat jika bayi yang mendapat susu ibunya cenderung lebih mudah keluar dari masalah tersebut dan kemudian berkembang menjadi anak yang fasih dalam berkomunikasi. Analisis atas sebanyak 47 buah hati yang mengalami kesulitan bicara semenjak masa kanak-kanak menunjukkan kalau mereka yang dibesarkan dengan pemberian ASI untuk jangka waktu panjang memiliki peluang besar sembuh.
Menyusui membantu mencegah ketidakmampuan berbicara pada anak
Penelitian itu dijalankan oleh Nicoline Ambrose dan Jamie Mahurin-Smith dari Universitas Illinois pada tahun 2013. Mereka menganalisis informasi dari Proyek Penelitian Gagap. Dua puluh tujuh anak dengan keadaan gagap berpartisipasi dalam studi ini, mereka memiliki rentang umur sekitar dua sampai enam tahun.
Mereka dievaluasi setiap enam bulan selama dua tahun pertama, lalu tiap satu tahun untuk empat tahun berikutnya, dan dilanjutkan dengan pengecekan ulang antara lima sampai delapan tahun kemudian. Dari jumlah tersebut, 17 orang memiliki kesulitan bicara yang persisten (yang juga disebut stuttering atau gugup saat berbicara), sementara 30 lainnya berhasil sembuh tanpa intervensi khusus.
Peneliti meminta para ibu bercerita tentang pengalamannya dalam memberikan ASI, namun tak mendapati tanda-tanda ada gangguan neurologis dasar yang bisa menghalangi bayinya nanti dalam proses menyusu atau bicara dengan baik.
Peluang mengalami kesulitan dalam menggunakan teknologi bagi anak laki-laki lebih tinggi.
Kesulitan berbicara umumnya dialami oleh anak-anak yang berada di rentang usia 2 sampai 5 tahun. Kira-kira 5% dari anak-anak akan mengalami kesulitan ini pada satu titik dalam kehidupan mereka, namun mayoritas nantinya akan dapat menyelesaikan masalah bicaranya itu.
Kondisi ini mencakup anak-anak dari berbagai latar belakang. Anak lelaki pra-sekolah memiliki risiko dua kali lipat untuk mengalami gangguan bicara dibandingkan dengan anak perempuan, namun risiko tersebut meningkat hingga tiga sampai empat kali lipat pada anak lelaki saat mereka semakin dewasa, sesuai data dari National Institutes of Health.
NIH menyatakan bahwa kesulitan digital sering kali tidak berasal dari faktor psikologis; sebaliknya, penyebabnya umumnya lebih bersifat fisiologis dibandingkan psikologis sesuai yang dijelaskan pada situs web mereka. La Leche.
Anak lelaki, yang cenderung dipengaruhi berlebihan oleh kegagapan, sepertinya mendapat manfaat maksimal dari pemberian Air Susu Ibu (ASI). Studi ini menyimpulkan bahwa lelaki yang diberikan ASI untuk waktu lebih dari satu tahun memiliki peluang kira-kira seperenam untuk mengalami kegagapan persisten dibandingkan dengan mereka yang tidak pernah menerima ASI sama sekali.
Hasilnya tidak menunjukkan dampak statistik berarti pada gadis-gadis yang mengalami kegagapan. "Gagalannya pada anak perempuan dan anak laki-laki hampir sama seringnya, namun anak laki-laki memiliki peluang lebih tinggi untuk tetap mengalaminya dibandingkan anak perempuan, sehingga tampaknya kita akan mendeteksi pengaruh yang lebih besar dalam kasus anak lelaki," ungkap Mahurin-Smith.
Hubungan Antara Menyusui dengan Pertumbuhan Kemampuan Verbal pada Anak
Mahurin-Smith menjelaskan, "Selama beberapa dekade kita sudah tahu bahwa aspek genetika dan lingkungan mempengaruhi kegagapan, namun gambaran lengkap tentang variabel-variabel lingkungan tersebut masih belum sepenuhnya dipahami." Penelitian-penelitian sebelumnya telah mendokumentasikan "adanya hubungan yang konsisten antara proses pemberian ASI dan percepatan dalam pengembangan kemampuan bicara," tutur tim peneliti tersebut.
Penelitian pada tahun 1997 mengindikasikan bahwa anak-anak yang mendapatkan ASI untuk durasi lebih dari sembilan bulan cenderung berisiko terkena masalah komunikasi yang lebih kecil dibandingkan dengan mereka yang hanya diberi makan susu ibu dalam periode waktu singkat, temuan ini juga dikonfirmasi melalui studi-studi setelahnya.
Studi lain menyimpulkan bahwa bayi yang mendapat ASI cenderung mengeluarkan suara bervariasi di usia awal. Hal ini merupakan indikator penting dari pertumbuhan kemampuan komunikasi yang baik.
Studi baru-baru ini dari tim peneliti di Universitas Brown mengungkapkan melalui pemeriksaan menggunakan teknologi pencitraan resonansi magnetik bahwa anak-anak berumur dua tahun yang mendapatkan asupanASI minimal selama tiga bulan, mencatat pertumbuhan otak yang lebih baik jika dibandingkan dengan balita lainnya yang hanya menerima susu formula saja ataupun kombinasi antara ASI dan susu formula.
Penelitian ini menganalisis dampak myelinasasi serta masalah-masalah yang timbul darinya dalam konteks kesulitan berbicara. Myelinasasi merupakan suatu proses di mana lapisan lemak bernama myelin bertumpuk pada neuron atau sel saraf sehingga membantu penyebaran informasi secara lebih pesat dan mendukung operasi otak yang rumit. Hal ini amat krusial bagi kelancaran fungsional dari sistem saraf pusat.
Otot pada otak bayi berkembang menjadi tiga kali ukuran selama tahun pertama hidupnya, dan "lebih dari separuh bobot jaringan baru ini terdiri atas lipid," menurut laporan oleh para ilmuwan tersebut. DHA merupakan jenis asam lemak yang banyak ditemukan dalam otak hewan mamalia.
Bayi yang kurang mendapatkan DHA dari asupannya bisa membuat sendiri dari jenis asam lemak lain, namun riset mengungkapkan bahwa laju penyertaan DHA ke dalam jaringan otak melebihi laju sintesis yang dilakukan oleh tubuh mereka.
Beberapa studi menyatakan bahwa kekurangan asupan DHA saat pertumbuhan bisa merusak konstruksi dan operasi otak, jelas Ambrose. Selain itu, asam lemak diyakinai berdampak pada cara kerja gen, tambahnya, karena mampu mengikat faktor transkripsi yang memiliki peranan dalam pengendalian sejumlah besar gen.
Elemen-elemen dalam Air Susu Ibu yang mendukung keterampilan berbicara si kecil
Ambrose dan Mahurin-Smith memperlihatkan bahwa asam lemak penting yang terdapat pada Air Susu Ibu (ASI) namun tak ada di susu formula untuk bayi bisa membantu menerangkan alasan kenapa periode menyusui yang panjang berhubungan dengan pertumbuhan otak serta kemampuan bahasa yang lebih baik.
ASAI rantai panjang seperti docosahexaenoic acid (DHA) serta arachidonic acid (ARA), yang terdapat pada Air Susu Ibu (ASI), memiliki fungsi vital dalam pertumbuhan sel-sel syaraf," ujar Mahurin-Smith. "Mampu berbicara secara fasih melibatkan serangkaian proses kompleks untuk tumbuh pesat, dan teori kami menunjukkan bahwa variasi awal dalam pembentukan sistem saraf mungkin menjadi penyebab masalah nantinya dalam hal lancarnya komunikasi verbal.
Mahurin-Smith menyatakan, "Setiap orang mengenal fakta bahwa anak-anak membentuk rangkaian saraf baru dengan pesat pada beberapa tahun awal hidupnya; namun hal yang kurang disadari banyak orang adalah macam-macam material pembina yang diperlukan untuk menciptakan otak tersebut."
Mahurin-Smith menyebutkan bahwa hasil penelitian itu bisa memperluas wawasan kita tentang ketidakmampuan berkelanjutan serta proses penyembuhan dari kondisi tersebut. Dia melanjutkan dengan mengatakan, "Temuan kami semakin mendukung adanya bukti yang menunjukkan Air Susu Ibu memiliki dampak besar pada pertumbuhan sistem saraf."
Akan tetapi, dia menyampaikan peringatan bahwa temuan penelitian itu bukan merupakan jawaban definitif, sebab masih ada beberapa anak laki-laki yang tetap gugup saat bicara walaupun telah diberi ASI. Dia menjelaskan bahwa sangat penting agar para ibu jangan merasa bersalah tentang tindakan atau ketidaktindakannya selama tahap awal bayi pertumbuhannya, karena mustahil untuk menentukan bagaimana hasilnya bisa menjadi lebih baik.
Pilihan Redaksi
|
Untuk Bunda yang ingin berbagi pengalaman seputar parenting sambil memiliki kesempatan memenangkan hadiah-hadiah menarik, silakan bergabung dengan komunitas menggapaiasa.comSquad. Untuk mendaftar, klik disini. SINI. Gratis!
Posting Komentar untuk "Menyusui Dapat Mengurangi Risiko Gagap di Masa Depan Anak Anda"
Posting Komentar