Koperasi Merah Putih: Solusi Akhir untuk Distribusi Pupuk dan LPG, Tinggalkan Tengkulak!

menggapaiasa.com Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) bertemu dengan rombongan yang dipimpin oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama beberapa Bupati dari wilayah Jawa Timur di Jakarta pada hari Senin tanggal 14 April. Salah satu topik utamanya adalah perencanaan terciptanya Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes/Koplel) berwarna merah putih. Nantinya koperasi tersebut dapat membatalkan adanya pihak ketiga seperti pedagang tengah atau broker dalam sistem perdagangan.

Mentri tersebut, yang biasa dipanggil Zulhas, mengawasi pertemuan tertutup. Setelah pertemuan selesai, Zulhas bersama dengan Khofifah serta beberapa bupati memberikan pernyataan kepada pers. Zulhas sangat mendukung langkah Provisni Jawa Timur yang aktif dalam menerima berbagai program dari pemerintahan di Jakarta.

"Jangan menunggu, tapi ambil inisiatif. demi kesejahteraan warganya," ujarnya.

Ketua Umum PAN tersebut mengungkapkan bahwa prioritas utama dalam diskusi mereka adalah tentang Kopdes atau disebut juga sebagai Kopkel Merah Putih. Ia menekankan bahwa koperasi ini pada akhirnya akan menjadi milik desa.

Penampilannya dapat bervariasi. Sebagai contoh, sebuah koperasi yang telah ada bisa dirubuhkan dan diganti dengan nama Kopdes Merah Putih. Alternatif lainnya adalah mengembangkan entitas BUMDes yang sudah terbentuk sebelumnya menjadi Kopdes Merah Putih. Pilihan selanjutnya ialah mendirikan koperasi sepenuhnya baru dari awal.

Zulhas menggarisbawahi bahwa koperasi tersebut di masa depan tak akan berfokus hanya pada layanan simpan dan pinjam. Justru aktivitas simpan pinjam hanyalah bagian kecil dari operasional Kopdes Merah Putih secara keseluruhan.

Koperasi ini dapat berfungsi sebagai penyedia pupuk bersubsidi, distributornya untuk bantuan makanan, minyak goreng, program pinjaman mikro KUR, serta apotek dan sebagainya. Dengan demikian, harapannya adalah agar koperasi tersebut mampu mengurangi panjang jalur pasokan.

"Selain itu bisa menghilangkan middleman "Kata bahasa lain adalah tengkulak atau makelar," jelas Zulhas.

Maka dari itu, masyarakat dapat memperoleh kebutuhan dasar mereka dengan biaya yang lebih murah. Di samping itu, para penyalur pupuk, minyak goreng, serta jenis-jenis lainnya akan merasakan kemudahan lantaran cukup mengantar produk tersebut kepada Kopdes Merah Putih.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menggarisbawahi bahwa wilayahnya telah siap untuk melaksanakan program prioritas dari pemerintahan nasional. Terutama dalam mendirikan Kopdes atau Kopkel Merah Putih.

"Jawa Timur akan menjadi pelopor," ujar mantan Menteri Sosial tersebut.

Khofifah mengatakan bahwa Kopdes Merah Putih bukan hanya berfokus pada kegiatan perbankan seperti menyimpan dan meminjam uang. Namun mereka juga terlibat dalam hal-hal lain contohnya sebagai penyalur LPG 3 kg atau yang biasa disebut tabung melon. Selain itu, organisasi ini pun bertindak sebagai tempat untuk menukarkan pupuk bersubsidi.

"Dengan demikian terjadi penghematan biaya yang membuat harga menjadi lebih murah," jelasnya.

Dia menyokong petunjuk Presiden Prabowo mengenai percepatan terbentunya Kopdes atau Kopkel Merah Putih tersebut. Sebab Khofifah yakin hal ini akan memberikan dampak positif secara berlipat.

Seperti yang telah disebutkan, Kopdes/Kopkel Merah Putih merupakan salah satu proyek utama milik Prabowo selain Makan Bergizi Gratis (MBG). Ia bertujuan untuk mendirikan lebih dari 80 ribu unit di seluruh wilayah Indonesia.

Koperasi ini nantinya akan memiliki sendiri armada truk guna mengantar produksi petani anggota koperasi. Selain itu, dirancang pula area pendidikan yang dapat digunakan sebagai tempat menampung hasil tanaman atau ikan warga setempat.

Posting Komentar untuk "Koperasi Merah Putih: Solusi Akhir untuk Distribusi Pupuk dan LPG, Tinggalkan Tengkulak!"