Dosen UI Kembangkan Alat Penyulingan Air Hijau yang Inovatif

menggapaiasa.com , JAKARTANew York City - Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Indonesia memproduksi kira-kira 3,2 juta ton sampah. sampah plastik Setiap tahunnya, ini mencakup juga sampah dari botol minuman kaleng.
Untuk menyelesaikan permasalahan itu, Dosen dari Fakultas Teknik (FT) Universitas Indonesia (UI), Prof. Setijo Bismo, merancang suatu alat penyaring air berkelanjutan dengan nama "Arofah". Alat ini dirancang untuk membantu dalam hal keberlanjuan lingkungan.
Perangkat itu dibuat guna menyediakan kemudahan akses air minum bermutu dengan cara gratis sambil menekan sampah plastik akibat pemakaian botol minum yang sudah dibungkus.
Arofah lebih Unggul daripada sistem penyulingan air lainnya berkat penggunaannya dari beberapa langkah filter, di mana mencakup teknologi reverse osmosis yang memberikan hasil akhir yaitu air dengan tingkatan mineral ideal, bebas bakteri, serta memiliki struktur hexagonal.Te teknologi menjamin bahwa air yang diproduksi tersebut aman untuk diminum tanpa harus mengandalkan air mineral berkemas.
Arofah mampu memproses beragam tipe sumber air mentah menjadi air yang siap pakai.
Air yang bisa dikelola mencakup hujan, sumur, penyedia jaringan air minum atau PAM, serta sumber asli semacam danau dan Sungai.
Di samping itu, perangkat tersebut dapat menangani air dari unit AC dan juga air hasil banjiran yang kerapkali menjadikannya suatu tantangan. musim hujan tiba."Dengan menggunakan teknologi pemrosesan modern, Arofah menawarkan jawaban tepat guna mengamankan pasokan air bersih dari beragam sumber yang ada," jelas Prof. Bismo melalui pernyataannya tercetak, pada hari Kamis (24/4).
Menurutnya, air yang difilter oleh Arofah sangat aman untuk diminum karena sudah diproses pembersihan total dan bersih dari kuman.
Arofah sudah menjalani tes di departemen Teknik Kimia FTUI dalam kurun waktu satu tahun dan bakal dites lagi di Labkesda guna mengecek keselamatan produk ini sebelum dikonsumsi oleh masyarakat umum.Setelah melewati tahap pengujian, Arofah pun dimulai operasionalnya di area FTUI pada awal tahun 2025.
Sebanyak 19 unit Arofah sudah terpasang di 17 lokasi penting, meliputi Gedung Dekanat, bangunan departemen, kafetaria dosen, kompleks perkuliahan FTUI Salemba, sampai pos satuan pengamanan.
Tindakan itu memungkinkan banyak dosen dan staf pendukung pindah dari menggunakan botol air mineral ke sumber air bersih yang lebih berkelanjutan bagi lingkungan.Inovasi Arofah ciptaan Prof. Bismo dirancang melalui penelitian yang dilakukan sejak 2005.
Hasil penelitian direalisasikan melalui Hibah Pengabdian Masyarakat pada Agustus 2024 yang didanai oleh PT Freeport Indonesia.
Alat yang awalnya dirancang untuk penggunaan skala kecil seperti rumah tangga, kini dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan dalam skala lebih besar dan bahkan berpotensi untuk diterapkan di sektor industri.
Dalam menciptakan peralatan tersebut, Prof. Bismo mengatakan bahwa dia menemui berbagai macam hambatan, antara lain kekurangan perlengkapan serta teknologi yang terjangkau, ditambah dengan SDM yang belum cukup memadai.
cukup, sampai dengan pandangan publik yang tetap berpikir bahwa air minum dalam kemasan lebih unggul.
"Saya berharap inovasi ini bisa mendukung masyarakat beserta perusahaan dan zona industri dalam menghasilkan air bersih dengan biaya yang lebih hemat dan ramah terhadap lingkungan," ujarnya.
Saat itu, Dekan FTUI Prof. Kemas Ridwan Kurniawan memberikan dukungannya untuk mengembangkan Arofah.
Dia menginginkan agar teknologi Arofah terus maju, dengan harapan akan ada lebih banyak orang yang bisa merasakan manfaat dari air minum berkualitas secara cuma-cuma.
"Keberadaan Arofah bukan saja memberikan kontribusi terhadap pelayanan air minum yang layak, namun juga membantu menjaga keseimbangan ekosistem serta mendorong perkembangan teknologi di sektor penjernihan air," jelas Prof. Kemas. (mcr4/jpnn)
Posting Komentar untuk "Dosen UI Kembangkan Alat Penyulingan Air Hijau yang Inovatif"
Posting Komentar