6 Wisdoms dari Warren Buffett untuk Introvert Meraih Sukses

menggapaiasa.com - Warren Buffett, salah seorang dari orang-orang paling kaya di planet ini, ternama gara-gara cara hidupnya yang sederhana serta kemampuannya dalam bidang investasi. Walaupun termasuk jajaran orang super kaya, dia tidak lupa menyampaikan pelajaran penting baik untuk kalangan investor maupun mereka yang cenderung pendiam.
Walaupun merupakan tokoh utama dalam industri finansial global, Buffett dengan konsisten memperlihatkan pendekatan yang lebih menggambarkan ketenangan introspeksi dibandingkan perilaku gemerlap seperti seorang ekstrovert.
Banyak orang tidak mengetahui bahwa Buffett sempat menyebutkan dirinya sebagai seseorang yang sangat cemas ketika harus berpidato di hadapan publik, bahkan cukup tegang hingga membuatnya merasa pusing memikirkannya.
Namun, orang tersebut sekarang dengan penuh keyakinan menyampaikan pidato di hadapan ribuan orang pada acara tahunan Berkshire Hathaway dan menjadi penasihat bijak yang banyak dibutuhkan di seluruh dunia.
Bagaimana dia dapat berkembang dari seorang remaja pendiam dan khawatir menjadi salah satu figur bisnis yang sangat dipandang dalam era modern ini?
Perubahan Warren Buffett dari seorang yang pendiam dan gelisah menjadi figur bisnis terkemuka di planet ini membuktikan bahwa sifat introvert tidak menghalangi kesuksesan.
Petunjuk perjalanannya ini merupakan panduan bagi orang-orang introvert yang berkeinginan mengoptimalkan kemampuannya sekaligus membentuk ketrampilan esensial dalam proses perkembangan diri.
Apa sajakah saran Buffett untuk orang-orang yang pendiam?
Enam petunjuk terpenting Buffett bagi orang-orang yang pendiam
1. Dorong Diri Sendiri untuk Menyongsong Rasa Takut
"Saya sangat merasa cemas selama sekolah menengah atas dan kuliah saat harus berbicara di hadapan orang banyak. Hanya dengan membayangkannya saja, saya bisa mengalami gangguan kesehatan fisik." - Warren Buffett.
Rasanya takut untuk berbicara di hadapan orang banyak pada mulanya membuat Buffett lumpuh. Dia enggan menghadiri kelas-kelas yang membutuhkan penyampaian materi dan bahkan merasa sangat gugup saat harus menyebut nama dirinya sendiri dalam sebuah grup. Akan tetapi, dia sadar bahwa kekurangan tersebut dapat menjadi penghalang bagi karirnya apabila dibiarkan begitu saja.
Mengelak dari ketakutan hanya akan membuatnya semakin kuat. Buffett tidak bersabar untuk merasakan ketidakhawatirannya datang secara alami. Dia melakukan tindakan konkret dengan mendaftarkan diri pada kelas bicara di hadapan publik yang diselenggarakan oleh Dale Carnegie.
Untuk orang introversional, hal itu tidak berarti harus dipaksa untuk masuk ke dalam situasi yang dapat menghabiskan banyak energi mereka. Sebaiknya mulailah dengan langkah-langkah sederhana seperti menulis komentar pada pertemuan tertentu, ikut serta dalam grup diskusi skala kecil, atau melatih kemampuan presentasinya di hadapan saudara atau teman dekat yang bisa dia percayakan. Dengan setiap gerakan kecil tersebut akan membantu meningkatkan rasa percaya diri dan juga daya tahan mental mereka.
Dari sudut pandang psikologi, metode ini disebut terapi paparan atau dengan kata lain menantang rasa takut perlahan-lahan sehingga otak dapat mempelajari bahwa kondisi itu sebenarnya tidak serumit yang dibayangkan.
2. Beraksi Segera, Jangan Menunda Hingga Merasa Siap
"Saat berada di Columbia, saya mengunjungi Dale Carnegie dengan menuliskan cek senilai 100 dolar AS, namun setelah itu saya pulang ke kamarnya untuk mencabut cek tersebut." - Warren Buffett.
Awalnya Buffett meninggalkan kursus tersebut, namun setelah kembali kepadanya, dia dengan sengaja membayarnya secara tunai untuk mencegah dirinya sendiri membatalkannya: "Pada kesempatan kali ini, aku bawa 100 dolar dalam bentuk tunai dan serahkan pada Wally Keenan. Lalu aku pun terlibat dalam kursus itu," jelas Buffett.
Langkah keras tersebut merombak kehidupannya.
Untuk orang introvert yang biasanya menghabiskan waktu lama untuk mempertimbangkan tindakan mereka, pendekatan ini dapat memberikan dampak transformasi. Jangan menunda hingga Anda merasa sudah siap sepenuhnya karena kesempurnaan seperti itu mungkin tak akan pernah tercapai.
Buatlah skenario di mana Anda perlu bertindak cepat dan efisien, sama halnya dengan Buffett yang menggunakan uang tunai. Bergabunglah dalam program pelatihan yang diminati, siapkan diri untuk mengambil bagian pada tugas-tugas berat, atau sambutlah kesempatan untuk berkomunikasi dengan calon pembimbing profesional.
Hal ini disebut sebagai komitmen perangkat, yaitu metode untuk menetapkan keputusan sehingga dapat menghindari kemunduran atau ketidakpastian di waktu yang akan datang. Buffett merasa belum siap saat membayarnya, tetapi langkahnya tersebut telah memulai prosesnya dalam mencapai penguasaan keterampilan.
3. Tingkatkan Kemampuan Komunikasi yang Solid
"Jika Anda tak mampu berkomunikasi, itu setara dengan meremas mata kepada seorang gadis dalam kegelapan — semuanya tetap diam." – Warren Buffett.
Buffett yakin bahwa kemampuan berkomunikasi kerap diabaikan meskipun sangat vital bagi kesuksesan. Pada sebuah wawancara pada tahun 2013, ia menyampaikan: *"Tentu saja Anda perlu mampu berkomunikasi dalam kehidupan... dan pendidikan sering kali kurang menekankannya."*
Untuk orang-orang introvert yang merasa lebih senang menulis atau berkomunikasi satu per satu, meningkatkan keterampilan komunikasi tidak harus mengubah sifat asli mereka. Hal ini berarti untuk mempelajari bagaimana menyampaikan pikiran dengan cara yang efisien di berbagai situasi sosial.
Taktik komunikasi yang sesuai bagi orang introvert mencakup mengoptimalkan keahlian penulisan lewat surel dan dokumen rinci, menyusun agenda diskusi sebelum pertemuan, menerapkan keterampilan pendengaran guna memberikan tanggapan yang bernilai, serta berlatih pidato dengan tekun.
Komunikasi Buffett paling terkenal ada di surat tahunan kepada pemegang saham dan artikel opini di media finansial.
Mirip seperti berinvestasi, kemampuan berkomunikasi meningkat secara perlahan dan dapat memberikan hasil yang merupakan salah satu bentuk investasi diri dengan return tertinggi selama karir Anda.
4. Dimulai Sejak Usia Muda Sebelum Kebiasaan Menetap
"Anda perlu melakukan itu. Semakin cepat Anda melaksanakan hal tersebut, akan menjadi semakin menguntungkan bagi Anda. Sangat jauh lebih sederhana untuk membentuk kebiasaan positif saat masih muda," kata Warren Buffett.
Buffett telah berkali-kali menggarisbawahi betapa vitalnya membentuk habit positif sejak usia muda. Meskipun demikian, bukan berarti individu yang sudah lanjut umur tak dapat berevolusi; hanya saja semakin bertambahnya tahun, proses transformasi kebiasaan menjadi kian kompleks.
Pada suatu pidato pada tahun 2009, dia menyebutkan bahwa meningkatkan kemampuan komunikasi mulai dini dapat menaikkan pendapatan sepanjang hayat sampai dengan 50 persen.
Untuk pemalu yang masih muda, ini adalah waktu untuk mengembangkan kebiasaan berkomunikasi, perlahan-lahan meninggalkan area amannya, serta membina rasa percaya diri lewat ujian sederhana.
Untuk mereka yang telah berada di tengah atau hampir mendekati akhir karier, jangan kecewa—kerja keras secara konsisten masih memberikan hasil. Dimulai dari posisi saat ini, bukan dari tempat yang dulu diharapkan sudah dicapai beberapa tahun silam.
5. Berlatih bersama individu dengan tantangan serupa
"Berada di hadapan 30 individu lain yang sulit untuk mengucapkan nama mereka sendiri, pada akhirnya kita berhasil menyatakan nama di depan grup itu." - Warren Buffett.
Pada pelatihan Dale Carnegie, Buffett menyadari dia bukanlah satu-satunya yang sedang berusaha keras. Hal ini membentuk suasana tempat semua peserta bisa tumbuh dengan baik. Dia menggarisbawahi pentingnya dukungan tim yang dapat memberi kesadaran akan kenyataan bahwa kita sejajar dalam perjalanan, sehingga rasa cemas dan ketakutan menjadi lebih ringan.
Untuk orang introvert, belajar bersama kelompok yang sesuai dapat menekan kekhawatiran serta mendorong perkembangan mereka. Keamanan emosional seperti itu membantu Anda merasa lebih leluasa untuk menyampaikan pendapat tanpa khawatir akan dikritik.
Ikut melalui program latihan spesifik untuk pemalu, mendapatkan bimbingan dari seseorang yang juga pendiam, ataupun membuat komunitas kecil bersama rekan-rekan satu jurusan.
Sesuai dengan apa yang disebut oleh Buffett, kuantitas dapat memberikan kekuatan, terlebih lagi ketika para anggota juga mengalami hambatan serupa.
6. Letakkan Diri Anda dalam Kondisi yang Memerlukan Perkembangan
"Saya telah selesai menjalani pelatihan dari Dale Carnegie dan merasa perlu tetap berada di depan publik supaya tak kembali seperti dulu. Oleh karena itu, saya mendaftar sebagai pengajar di University of Omaha." - Warren Buffett.
Setelah selesai kursus, Buffett dengan spontan menyatakan keinginannya untuk menjadi guru, tindakan yang mendorongnya agar semakin meningkatkan kemampuan public speaking-nya. Rasa tidak nyaman ini justru memacunya untuk berkembang lebih cepat.
Dia tidak mencoba menjadi ekstrovert total, namun mengkhususkan diri dalam kemampuan yang mendukung tujuannya.
Untuk pribadi introversional, hal tersebut dapat meliputi memulai dengan tanggung jawab kepemimpinannya yang lebih rendah, bersedia untuk menyampaikan presentasi tentang subjek tertentu yang sudah ahli di dalamnya, serta ikut serta dalam beberapa acara. networking yang berorientasi, atau menentukan tujuan sosial secara bertingkat.
Kunci utamanya adalah mempersiapkan diri dalam zona pertumbuhan yang ideal. Tidak terlalu mudah namun juga tidak sampai menyebabkan kelelahan. Buat lingkungan yang mendukung latihan kemampuan, jangan cuma pasif dan menanti peluang itu sendiri tiba.
Posting Komentar untuk "6 Wisdoms dari Warren Buffett untuk Introvert Meraih Sukses"
Posting Komentar