Renungan Pagi GKSBS. Pdt. Yohanes Saputra.HIDUP DALAM PERJANJIAN ALLAH
Renungan Pagi GKSBS. Pdt. Yohanes Saputra.HIDUP DALAM PERJANJIAN ALLAH
Shalom.
selamat pagi.
Mari kita mengawali hari ini dengan renungan. Bukan hanya sarapan apalagi sekedar senyuman.
Kita berdoa.Tuhan yang penuh kasih,terimaksih atas friman-Mu yang telah menuntun kami. Biarlah Firman ini tertanam dalam hati. menjadi terang dan kekuatan hidup kami. bimbing kami untuk merenungkan dan setia untuk melakukan ya Allah agar nama-mu di muliakan dalam setiap langkah kami.Demi Kristus Yesus kami bersyukur Haleluya. Amin.
Bacaan kita terambil dari Kejadian 17:1-27. Namunkita akan baca ayat yang ke-7 saja.
"Aku akan mengadakan perjanjian antara Aku dan engkau serta keturunanmu turun-temurun menjadi perjanjian yang kekal, supaya Aku menjadi Allahmu dan Allah keturunanmu".
Bapak ibu yang di kasihi Tuhan tema kita hari ini
HIDUP DALAM PERJANJIAN ALLAH
Dalam Kejadian 17,Allah menjalin hubungan yang lebih dalam dengan Abraham melalui perjanjian kekal. Allah menegaskan identitasnya sebagai EL-SADDAI,yakni Allah yang maha Kuasa,yang berkuasa untuk menggenapi setiap janji-Nya. Melalui perikop ini kita belajar tentang iman ketaatan dan janji Allah yang tidak pernah gagal.
Bapak Ibu yang di kasihi Tuhan
Kita akan melihat beberapa bagian:
1.ALLAH BERINISIATIF MEMBUAT PERJANJIAN (ayat 8)
Allah memanggil Abraham untuk hidup tak bercela dan berkomitmen kepada- Nya,perjanjian Allah yang di tawarkan adalah perjanjian kekal.Yang tidak hanya berlaku bagi Abraham tetapi juga bagi keturunannya. Ini menunjukkan kasih dan rencana allah yang besar bagi umat-Nya. Lantas apa refleksinya untuk kita? Allah juga memanggil kita untuk hidup kudus dan berkomitmen kepada-Nya.
Pertanyannya adalah, apakah kita sudah berjalan sesuai dengan panggilan-Nya?
2. PERUBAHAN IDENTITAS. (ayat 5 dan 15)
Bapak Ibu yang di kasihi Tuhan,nama Abram di ubah menjadi Abraham dan Sarai menjadi Sara, ini bukan hanya perubahan nama,tetapi juga menegaskan identitas baru sesuai dengan rencana Allah. Lantas apa reflefsinya bagi kita? ketika kita hidup dalam perjanjian Allah kita di beri identitas baru sebagai anak-anak-Nya. Dalam 2 Korintus 5:17. Lantas apakah kita mencerminkan identitas itu?
3. TANDA PERJANJIAN SUNAT (ayat 9-14)
Allah menetapkan sunat sebagai tanda perjanjian. Sunat menjadi simbol ketaatan,dan pemisahan umat Allah dari dunia. Lantas apa refleksinya untuk kita? Dalam perjanjian baru,tanda itu adalah hati yang di sunat yaitu hati yang berserah penuh kepada Allah. (Roam 2:29) Pertanyannya. Apakah hati kita sudah dipersembahkan sepenuhnya kepada Tuhan?
4. KETAATAN ABRAHAM (ayat 23-27)
Abraham segera menaati perintah Allah,untuk menyunat setiap laki-laki di rumahnya. Ini menunjukkan iman yang di sertai tindakan nyata. Lantas apa refleksinya bagi kita? Iman sejati selalu menghasilkan ketaatan. Pertanyaanya. Apakah kita dengan segera menaati Firman Tuhan, atau menundanya karena keraguan?
Aplikasi praktis untuk kita:
1. Hidup tak bercela di hadapan Allah. Teruslah membangun hubungan yang intim dengan Allah. Melalui Doa,Firman dan ketaatan.
2. Percaya kepada janji Allah. Seperti Abraham yang percaya,kitapun harus tetap teguh meskipun janji Tuhan terlihat mustahil dalam situasi kita.
3. Tindakan nyata atas iman. Jangan hanya mendengar Firman,tapi berusahalah untuk melakukannya. Sehingga oleh-Nya nama Kristus di muliakan. sebab hidup kita menghasilkan buah yang matang dan buah itu dinikmati oleh banyak orang.
SELAMAT PAGI SELAMAT BERAKTIVITAS
INGAT,KITA ADA KARENA ANUGERAH
TUHAN MEMBERKARI
Posting Komentar untuk "Renungan Pagi GKSBS. Pdt. Yohanes Saputra.HIDUP DALAM PERJANJIAN ALLAH"
Posting Komentar