Ada istilah dalam budidaya karet yang disebut "penyadapan".
Kegiatan ini melibatkan pemotongan wadah lateks dan menampung tetesan sari karet.
Kondisi penyadapan sendiri disebabkan oleh adanya turgor atau tekanan pada dinding sel yang mengandung sesuatu.
Oleh karena itu, makin kuat tekanan turgor, makin banyak sari getah yang menetes keluar.
Namun, mengetik itu sendiri tidak semudah yang terlihat.
Pasalnya, untuk mendapatkan hasil terbaik, ada beberapa metode pemanenan lateks karet yang harus diikuti.
1.
Pilih Waktu yang Tepat
Langkah pertama dalam memanen sari getah adalah menentukan waktu yang tepat.
Secara umum, pohon karet yang cocok untuk dipanen berumur 4-6 tahun dan memiliki lingkar batang sekitar 45 cm, diukur 100 cm di atas titik okulasi.
Iklan
Pengukuran itu sendiri dimaksudkan untuk mencegah ketukan dini.
Jika tidak, penyadapan paling baik dilakukan saat tekanan turgor masih tinggi.
Petani sering harus mengambil air pada pukul 5:44:45 pagi.
Setelah menentukan waktu yang tepat, petani juga harus memperhatikan frekuensi pengumpulan.
Frekuensi terapi penyadapan bervariasi tergantung pada usia pasien.
Misalnya, selama dua tahun pertama produksi karet, pemotongan dapat dilakukan setiap tiga hari sekali.
Namun, pada tahun berikutnya karet hanya dapat ditambang sekali setiap dua hari.
Proses penyadapan dapat dimulai dengan memastikan bahwa pisau penyadap tidak menyentuh saluran xilem tanaman.
Selain itu, kulit pohon karet dapat dipotong sampai ke batangnya.
Jadi, proses pemotongan dimulai dari kiri ke arah kanan bawah, membentuk jalur aliran untuk lateks.
Usahakan pula kemiringannya kurang dari 30 derajat.
Setelah ditebang, batang pohon karet melepaskan lateks selama satu hingga tiga jam.
Itulah sebabnya petani biasanya menempatkan wadah pengumpulan lateks tepat di bawah garis tetesan
B.Cara Mengumpulkan Getah Karet1.
Persiapan:
Pilih pohon karet yang berumur 5-6 tahun dan berdiameter 30-40cm. Siapkan pisau khusus untuk melakukan penyadapan. Juga alat pengaman lainnya seperti sepatu boat juga sarung tangan karet.
Singkirkan gulma dan kotoran di sekeliling batang pohon karet untuk mengurangi kecelakaan kerja seperti gigitan ular berbisa dan lainnya.
Dengan menggunakan pisau putar, buat potongan diagonal sepanjang 30-40 cm. Biasanya penyayatan ini dilakukan separo dari pohon agar jika penyayatan sudah sampai pada batang paling bawah,bisa dilakukan kembali penyayatan pada sisi yang sebelahnya lagi.
4.
Pemasangan parit:
Pasang parit atau wadah untuk menampung getah karet. Pemasangan parit atau juga di kenal dengan talang ini bertujuan agar,ketika sudah dilakukan penyadapan,getah karet akan mengalir ke tempat yang sudah di sediakan yaitu mangkok khusus tempat getah karet.
5.
Pemanenan:
Nira karet dipanen setiap hari, biasanya pada pagi hari. Kenapa pagi hari? karena pada pagi hari biasanya produksi getah akan lebih banyak daripada waktu siang atau sore hari. karena paparan sinar matahari yang memungkinkan produksi getah akan berkurang.
6.
Membersihkan sayatan:
Bersihkan sayatan dari kotoran atau getah kering agar kualitas produksi tetap baik terjaga.
Keunggulan Lateks Karet
1.
Bahan Baku Ban:
Lateks karet digunakan sebagai bahan baku ban mobil.
2.
Pendapatan:
.
Produksi karet dapat menjadi sumber pendapatan bagi petani.
3.
Perawatan:
Lateks karet memiliki sifat anti-inflamasi dan antibakteri.
4.
Bahan Baku Industri:
Lateks karet digunakan untuk membuat produk seperti sarung tangan, sepatu, dan mainan.
5.
Pengembangan Ekonomi Lokal:
Industri karet dapat meningkatkan ekonomi lokal.
Tips dan Perawatan
1.
Ketuk secara teratur untuk meningkatkan produksi.
2.
Jangan memukul sari permen karet terlalu keras.
3.
Lakukan tugas pemeliharaan rutin pada pohon karet Anda.
4.
Gunakan teknologi penyaluran yang ramah lingkungan.
5.
Menjaga kebersihan dan keseimbangan lingkungan.
Kebijakan dan Peraturan
1.
Mematuhi persyaratan hukum terkait pengelolaan karet.
2.
Pastikan hak-hak petani karet dilindungi.
3.
Terapkan praktik pertanian berkelanjutan.
Sumber:
- Kementerian Pertanian Republik Indonesia
- Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian
- Asosiasi Produsen Karet Indonesia
Komentar
Posting Komentar