Renungan Hari ini. HIDUP TERLALU BERLIKU. (1 TAWARIKH 1:34-54)
- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
HIDUP TERLALU BERLIKU
Hidup kita sering kali lebih berliku daripada gambaran ideal kita. Bagi bangsa Israel hidup mereka penuh dengan liku-liku. Bangsa ini sudah masuk ke tanah perjanjian,terbuang ke Babel,lalu kembali ke tanah mereka. Lantas bagaiman bangsa Israel memaknai sejarah dan tujuan hidup mereka saat ini?
Silsilah di dalam kitab ini menunjukkan sejarah Israel,baik yang membanggakan maupun yang tidak membanggakan. Fokus dari sejarah adalah Iskak dan Yakub. Namun,bacaan hari ini memerinci keturunan Esau yang mengantar kita kepada raja-raja Edom.
Silsilah yang di catat oleh penulis kitab Tawarikh di mulai dari Adam. Seperti Adam dan Hawa yang terlempar keluar dari taman Eden Bangsa Israel telempar keluar ke pembuangan Babel. Deretan yang panjang dari Adam ke Abraham hingga Esau dan keturunannya yang akhirnya menjadi bangsa Edom yang besar,menunjukkan bahwa jalan kehidupan kerap lebih berliku daripada yang kita inginkan.
Kepulangan ke Yerusalem tidak membuat berbagai pertanyaan menjadi hilang begitu saja. Masih berlakukah janji Tuhan yang diberikan sebelum masa pembuangan? Apakah mereka adalah umat Tuhan yang sah? Benarkah Tuhan menyertai mereka dan keturunan mereka? Silsilah Israel ini berfokus pada karya besar Allah dalam kerajaan Daud. Dan juga mengingat setiap liku-liku tuntunan Tuhan dalam hidup Israel,termasuk Esau,Saul,dan raja-raja Edom.
Dari silsilah itulah kita dapat melihat bahwa Allah tidak meninggalkan Israel. Maka pada saat inipun kita masih dapat melihat penyertaan Allah di dalam setiap kehidupan kita sebagai umat yang setia dan percaya kepada Allah. Dilema memang sering menghampiri kita.Krisis ekonomi,kehilangan pekerjaan,dan kehilangan orang yang dicintai dapat mendesak kita untuk memeriksa ulang orientasi hidup kita. Memang hidup tidak bisa di prediksi dan rencana Tuhan tentu saja tidak terjadi sekettika.
Silsilah dalam pekerjaan Tuhan juga menyimpan berbagai misteri tentang gambaran rencana Allah dalam kehidupan kita. Namun,Allah senang jika kita mengarahkan hati kita kepada-Nya. Biarlah kita meletakkan hidup kita dalam tangan kasih pemeliharaan Tuhan.
Amin Tuhan Yesus memberkati.
- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar