PERAN SPIRITUALITAS KRISTEN TERHADAP KESEHATAN MENTAL REMAJA MASA KINI
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
PERAN SPIRITUALITAS KRISTEN TERHADAP KESEHATAN
MENTAL REMAJA MASA KINI
Betania Shalsa Andini (0220220532)
Prodi Teologi,Sekolah Tinggi Agama Kristen Marturia,Yogyakarta
Jln.Kedawung 137 Nologaten,Depok,Sleman,Yogyakarta
Abstrak: Kesehatan mental yang terjadi pada remaja di sebabkan oleh banyak faktor yang sangat mempengaruhi.Lingkungan hidup cukup mempengaruhi dalam kesehatan mentalnya. Akibatnya kondisi mental kurang stabil dan sering berdampak pada emosi remaja. Contohnya: sedih,kecewa,marah,suka berbohong,dan lain sebagainya. selain dari lingkungan hidup anak remaja saatt ini sering bergaul dengan anak sebayanya yang kurang mengerti dengan peran agama itu sendiri. Kurangnya pemahaman agama dalam lingkungan hidup sangatt berdampak buruk bagi kesehatan mental seseorang. Oleh karena itu agama memberi dampak yang cukup baik dalam kehidupan manusia,termasuk dalam kesehatan mental.Peran agama sebagai suatu keyakinan seseorang terletak pada sikap penyerahan diri yang di tunjukkan seseorang terhadap kekuasaan Tuhan. Sikap ini menimbulkan perasaan yang bahagia,merasa di cintai dan nyaman.Maka dalam kondisi tersebut berada dalam kondisi yang baik dan normal
kata kunci:Kesehatan mental,Agama.
Latar belakang
Kesehatan mental menurut seorang ahli kesehatan Merriam webster,merupakan suatu keadaan emosional dan psikologis yang baik,dimana individu dapat memanfaatkan kemampuan kognisi dan emosi,berfungsi dalam komunitasnya,dan memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Inti dari kesehatan mental sendiri adalah lebih pada keberadaan dan pemeliharaan mental yang sehat.[1] ''Akan tetapi dalam kehidupan sehari-hari kita sering kali melihat para peneliti lebih memberikan perhatiannya terhadap gangguan mentttal seseorang daripada mencari upaya untuk mempertahankan kesehatan mental itu sendiri'' Di Indonesia banyak beragam budaya yang tersebar di seluruh wilayah indonesia. Salah satu keragaman budaya Indonesia mencakup suku,bahasa,warna kulit,ras,agama,dan pandangan hidupnya. Karena keragaman inilah yang dapat membentuk karakter sesorang dalam kehidupannya. Secara emosional manusia seringkali mengalami perasaan kecewa,marah,sedih,bahagia,senang,dan lain sebagainya. Perasaan tersebut seringkali muncul dalam situasi yang tidak terduga. Lingkungan hidup yang kurang baik dan tidak terkondisi dapat juga memberikan perasaan yang negatif terhadap diri sesorang yang tinggal di dalam lingkungan tersebut. Akibatnya orang tersebut sering mengalami depresi,stres.kecemasan,tekanan batin,bahkan melukai diri sendiri.
Gangguan kesehatan mental terjadi bukan hanya dari garis keturunan,tetapi karena faktor keluarga yang kurang harmonis,ekonomi,sosial,atau gaya hidup yang kurang baik. Selain itu pengalaman yang yang membuat trauma juga memiliki pengaruh besar bagi sesorang. Seperti pengalaman kehilangan seseorang yang disayang,pelecehan seksual,perceraian,kekerasan fisik,dan masih banyak lagi. Karena faktor ini banyak remaja yang mengalami gangguan mental dan lebih untuk memilih melukai diri sendiri. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018. menunjukkan lebih dari 19 juta penduduk berusia lebih dari 15 tahun mengalami gangguan mental emosional,dan lebih dari 12 juta penduduk berusia lebih dari 15 tahun mengalami depresi. Selain itu berdasarkan Sistem Registrasi Sample yang dilakukan badan Litbangkes tahun 2016,di peroleh data bunuh diri per tahun 1.800 orang,atau setiap hari ada 5 orang yang bunuh diri. Serta 47,7% korban bunuh diri adalah usia 10-39 tahun yang merupakan anak usia remaja dan usia produktip. [2] Data diatas membuktikan bahwa tidak sedikitnya anak remaja di Indonesia mengalami gangguan kesehatan mental.
Masyarakat luas bahkan tidak peduli dengan anak-anak remaja yang mengalami gangguan mental. Bahkan orang tua jaman sekarang sering kali lalai terhadap keadaan mental anaknya. Orang tua menganggap bahwa anaknya baik-baik saja,tetapi kenyatannya bahwa anak tersebut mengalami gangguan mental yang bisa saja di sebabkan oleh orang-orang yang berada di sekitarnya. Ketika remaja mengalami gangguan kesehatan mental,ada beberapa tanda yang dirasakan. Mulai dari merasa tidak berharga,tidak berguna,tidak di cintai dan disayangi,dan masih banyak lagi. Hal ini bisa memicu munculnya perasaan-persaan negatif yang kuat dan mendorong remaja untuk ambil tindakan ekstrim seperti bunuh diri. Dilansir dari ''Perpustakaan Geografi UGM'' berjudul ''Darurat Kesehatan Mental bagi Remaja''tingkat gejala depresi bisa mencapai6,2% pada remaja usia 15-24 tahun. Bila depresi ini terus di biarkan dan berkembang menjadi depresi berat,bisa mengalami kecenderungan buat menykiti diri sendir (self harm). [3]gangguan mental sering di kaitkan dengan kurangnya iman seseorang utama terjadinya gangguan mental. Tetapi pada dasarnya bahwa keimanan cukup mempengaruhi bagi kesehatan mental dan kesehatan rohani seseorang.
di tulis oleh: Betania Shalsa Andini
2] Rokom,KEMENKES BEBERKAN MASALAH PERMASALAHAN KESEHATAN JIWA DI INDONESIA,[07 Oktober 2021]
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar